• Twitter
  • Facebook
  • LinkedIn
  • Instagram
  • Youtube

March 24, 2016

Kelantan Project Part 2: Orang-Orangnya yang Heboh dan Bahasanya yang Bikin Kita Hati-Hati..

Boleh dibilang gue semacem jadi korban infotainment atau media di Indonesia.. Entah kenapa ketika pertama kali gue denger orang Malaysia, yang pertama kali ada di benak gue adalah hal-hal yang negatif. Misalnya, kita suka denger berita beberapa daerah yang 'dicaplok' Malaysia (yang gue sebenernya gak begitu ngikutin berita itu). Trus, ada lagi berita tentang TKI yang 'disetrika' oleh majikannya di Malaysia. Belum lagi, dan ini yang paling parah, Bubu (yang katanya orang Malaysia dan pangeran di sono, gue juga sebenernya gak begitu ngikutin) rela ninggalin Syahrini yang hingga kini masih menjomblo.. Hahaha..

Anyway, menurut gue orang sana gak ada kesan seperti itu.. Setidaknya sejauh selama sekitar 2 minggu gue di sana.. Malah sebaliknya.. Orangnya lumayan ramah.. Apalagi tenaga lokalnya yang bantu-bantu gue buat bawa alat sama kabel, bener-bener rajin..
 
Foto Selepas Kerja.. (Captured with Sendi's iPhone 5s)
Memang terkendala bahasa sih, tapi justru di situ asiknya.. Kita bisa sharing-sharing tentang perbedaan bahasa Indonesia dan Malaysia.. Dari yang gue amati, ini beberapa perbedaan bahasanya dan tips cara mengatasi perbedaan tersebut..

Pertama, jangan sekali-kali bilang 'butuh' yang berarti 'need', karena lo bakal dianggap ngomong jorok.. Iya, gak kayak di Indonesia, di sana 'butuh' merupakan bahasa slangnya sono yang berarti kelamin pria.. Hahaha.. Gunakan kata 'perlu'..

Kedua, AC (baca 'a-se' atau 'uh-say'). Mana ngarti orang sana.. Itu adalah waktu gue tanya remote di homestaynya perusahaan sama Pak Simon, bagian umumnya.. Ternyata di sana nyebutnya 'airkon', kependekan dari 'air condisioner'.. Hahaha.. (emang lucu?)

Ketiga, kata 'bisa' kalo di kita merupakan homonim yang berarti 'mampu', 'dapat', dan juga bisa berarti 'racun ular'.. Kalo di sana sih 'bisa' ya 'racun ular'.. Kalo mau nyebut kata 'bisa' yang berarti 'mampu' atau 'dapat', ya pakai kata 'boleh'.. Gimana? Bingung yak? Gue juga..

Keempat, mana ada 'mobil' di sana.. Bukan.. Bukan karena orang sana gak ada yang punya, tapi karena 'car' di sana menggunakan kata 'kereta', mirip kayak yang digunakan kebanyakan bahasa di Sumatera..

Banyak sih sebenernya.. Kalo dibahas mungkin postingan ini bakalan panjang banget.. Atau kalo dibikin dalam beberapa part, mungkin jadi ratusan part.. Tapi, umumnya sih kebanyakan kata serapan diambil dari bahasa Inggris dengan penulisan yang sesuai dengan pengucapanya.. Misalnya 'kartu' di sana adalah 'kad' dari kata 'card'.. 'TV' di sana 'televisyen'.. Iya, pakai '-syen"..

Segitu dulu part yang ini.. Nanti disambung lagi..

0 komentar:

Contact

Get in touch with me


Address/Street

Kongsijaya 02/01, Widasari, Indramayu 45271

Phone number

+(62) 81223001161

Website

www.abialghifari.com