• Twitter
  • Facebook
  • LinkedIn
  • Instagram
  • Youtube

January 18, 2016

[Review] The Last Song - Nicholas Sparks: Mengaduk Emosi

Dari beberapa novel Nicholas Sparks sebelumnya yang gue baca, yaitu Dear John dan The Best of Me, gue berkesimpulan bahwa ciri khas tulisannya adalah cinta yang terpisahkan oleh jarak (Dear John) atau waktu (The Best of Me). Tapi ternyata gue salah kali ini. Karena rumus Sparks di novel ini adalah cinta dengan jarak yang relatif dekat dan waktu yang relatif singkat, yang justru tantangannya adalah orang-orang terdekat dari tokoh utamanya..

Jalan Cerita (Spoiler Alert!)
Ronnie, remaja New York berusia 17 tahun, harus menjalani liburan musim panasnya di rumah ayahnya, mantan seorang guru musik, di Georgia. Liburan ini terasa sangat menyiksa karena Ronnie sudah tidak bicara dengan ayahnya selama 3 tahun semenjak ayahnya meninggalkan ibunya dengan alasan yang dia nilai tidak dapat dipahami. Adiknya, Jonah, si periang berusia 10 tahun, justru menganggap bahwa ini adalah liburan yang dia tunggu-tunggu.

Pendapat Ronnie tentang liburannya berubah ketika dia bertemu dengan Blaze, Marcus (pacar Blaze), dan gangnya. Ronnie seakan diterima di lingkungan barunya. Tetapi hal tersebut berubah ketika Marcus suka dengan Ronnie dan menjadikan Blaze cemburu. Blaze tidak tinggal diam. Tak tanggung-tanggung, Ronnie dituntut pemilik toko musik atas pencurian yang tak pernah dilakukannya. 

Di kota itu, Ronnie juga mengenal Will, remaja tampan nan atletis, pemain voli, bekerja di bengkel ayahnya, dan sukarelawan di akuarium. Keduanya kemudian saling mencintai dan menjalani cinta mereka sepanjang musim panas dengan memancing dan menjaga sarang penyu. Cinta mereka tidak berjalan mulus karena banyak kisah menghadang: mulai dari Marcus yang terus mengganggu mereka, ibu Will yang tidak setuju dengan hubungan mereka, hingga beberapa kesalahpahaman di antara keduanya.

Cerita mengalami klimaks ketika hubungan antara Ronnie dan ayahnya membaik. Semakin Ronnie mengenal ayahnya lebih dekat, rahasia ayahnya terkuak. Umur ayahnya tidak akan lama lagi. Di hari-hari terakhirnya, Ronnie menemukan fakta lagi bahwa ayahnya sedang menggubah sebuah lagu yang menurut Ronnie masih terasa kurang. Setelah lama tidak mau memainkan pianonya, Ronnie bertekad memperdengarkan lagu ayahnya yang telah dia sempurnakan. Tepat setelah nada terakhir yang dia mainkan, ayahnya menghembuskan napas terakhirnya.

Kesimpulan
Memang, alur cerita yang awalnya terasa lambat menjadi sedikit cepat di sepertiga terakhir sehingga banyak detail yang kurang. Tetapi, sama seperti novel-novel Nicholas Sparks yang lainnya, novel ini sukses membuat emosi gue teraduk. Puncaknya adalah ketika Ronnie harus menerima kenyataan bahwa ayahnya yang kini sudah mulai dia cintai menghembuskan napas terakhirnya. Bagi penggemar Nicholas Sparks, gak bakal kecewa setelah membaca halaman terakhir novel ini.

0 komentar:

Contact

Get in touch with me


Address/Street

Kongsijaya 02/01, Widasari, Indramayu 45271

Phone number

+(62) 81223001161

Website

www.abialghifari.com